Amerika Serikat vs Aljazair, AMERIKA memburu kemenangan saat berhadapan dengan Aljazair di Stadion Loftus Versfeld, Pretoria, nanti malam, untuk memastikan satu tiket ke babak 16 besar.

Prediksi Amerika Serikat vs Aljazair, Sebaliknya, Aljazair juga membutuhkan tiga poin agar tidak tersingkir di pentas akbar ini sembari berharap Inggris takluk dari Slovenia pada pertandingan lainnya.

Pelatih Amerika Bob Bradley bakal merombak formasi, khususnya di lini tengah, untuk meraih kemenangan.

Striker Amerika Robbie Findley absen karena akumulasi kartu kuning. Edson Buddle akan mengisi tempat Findley berduet dengan penyerang Villareal Jozy Altidore untuk menggempur gawang Aljazair.

Penampilan gelandang Maurice Edu cukup brilian pada laga sebelumnya dan akan tampil sejak menit awal menggeser Jose Torres ke bangku cadangan.

Sayap Jose Torres yang diganti oleh Ricardo Clark saat bertemu Slovenia bermain kurang efektif. Sementara Michael Bradley yang digeser ke kiri lebih banyak bertahan sehingga Amerika tertinggal 0-2 dari Slovenia pada babak pertama.

Dengan mengandalkan kemampuan fisik dan kecermatan membaca pergerakan lawan, Edu fokus sebagai gelandang serang dan memberi ruang bebas kepada Michael Bradley untuk aktif membantu serangan.

Saat Edu masuk di babak kedua pada pertandingan lalu, Michael Bradley, anak dari pelatih AS, mencetak gol penyama kedudukan. Di laga nanti, dengan formasi ini, Bradley ingin memancing Aljazair bermain terbuka.

"Laga melawan Aljazair membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi. Anda harus bermain sebagai sebuah tim dan memberikan yang terbaik di lapangan," kata Bradley kepada Reuters.

Aljazair tampil mengejutkan saat menahan imbang Inggris tanpa gol.

"Meski tim Anda dihuni pemain bintang, namun berhadapan dengan tim yang terorganisir dengan baik, maka gol sangat sulit tercipta," lanjut Bradley.

Bagi Amerika, Aljazair merupakan negara Afrika kedua yang dihadapi di pentas piala dunia. Saat bertemu negara Afrika lainnya, Ghana, di Jerman empat tahun silam, The Yanks tumbang dengan skor 1-2.

Rekor buruk juga membayangi Amerika pada laga ini. Sejak Piala Dunia 1950, Amerika selalu kalah pada pertandingan ketiga penyisihan grup.

Sementara Aljazair mengincar kembali lolos ke putaran kedua setelah yang terakhir terjadi 1950 silam. Negara berpenduduk mayoritas muslim ini lolos setelah mengalahkan Jerman Barat dan Chili di penyisihan grup.

Namun lini depan anak asuh Rabah Saadane ini sangat memprihatinkan. Dalam enam pertandingan terakhir, Anther Yahia cs hanya mencetak satu gol ke gawang lawan. Itu pun melalui penalti saat bertemu Arab Saudi di pertandingan pemanasan jelang piala dunia.

Namun bagi Anther, hasil seri melawan Inggris membuat semangat rekan-rekannya untuk menang kian berlipat.

"Kami membuktikan bahwa perjuangan tak kenal lelah dan disiplin sepanjang pertandingan adalah kunci permainan sepak bola. Setelah menahan Inggris, kini saatnya mengalahkan Amerika dan lolos ke 16 besar," kata kapten 'Serigala Padang Pasir' itu memberi semangat teman-temannya.

Reuni Antarpemain

LAGA antara Aljazair versus Amerika Serikat dipastikan berlangsung seru. `Selain memburu kemenangan, laga ini juga diwarnai pertemuan atau reuni antarpemain yang main bersama di level klub.

Bek Aljazair Madjid Bougherra bermain bersama DaMarcus Beasley dan Maurice Edu di Glasgow Rangers. Sementara midfielder Karim Matmour bahu-membahu bersama Michael Bradley di Borussia Moenchengladbach.

Gelandang Adlane Guedioura membela panji klub Wolverhampton bersama Marcus Hahnemann; midfielder Riad Boudebouz adalah rekan karib striker AS Charlie Davies di Sochaux.

Adapun Nadir Belhadj dan midfielder Hassen Yebda bermain bersama di Portsmouth, dan kerap bertemu pemain-pemain AS yang merumput di Liga Inggris.

"Kemampuan individu Karim tak boleh dipandang remeh. Kecepatannya juga kerap menghasilkan gol maupun assist. Saya berlatih bersamanya setiap hari dan kami harus waspada," kata anak pelatih AS, Bob Bradley, Michel Bradley tentang sosok Matmour.

Keduanya akan berjibaku di lapangan tengah. Pertemanan di klub dilupakan untuk sementara.

"Sepakbola hari ini lebih banyak mengandalkan fisik dan kekompakan antarpemain. Kemampuan individu nyaris tak mendapat tempat. Kami tampil sebagai sebuah tim dan ingin menang melawan Amerika," balas Karim.
Bookmark and Share

0 comments:

Post a Comment