Film Suster Keramas - Menjelang diputar secara serentak di seluruh Indonesia, 31 Desember mendatang, film Suster Keramas menuai kontroversi. Film yang dibintangi aktris hot dari Jepang, Rin Sakuragi, itu kena cekal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Samarinda.

MUI Samarinda menolak pemutaran film tersebut. Sementara MUI DKI Jakarta masih akan mencari tahu terlebih dahulu tentang film itu, meski mendukung MUI Samarinda.

Menurut Ketua MUI Samarinda KH Zaini Naim, Suster Keramas tidak mendidik. “Tidak ada nuansa pendidikan pada film itu, tetapi justru dapat merusak moral generasi muda. Sudah bisa dipastikan bahwa jika film Suster Keramas diputar, penontonnya didominasi oleh kalangan remaja,” kata Zaini kepada Antara di Samarinda, Sabtu (26/12/2009).
Atas dasar itulah maka MUI Samarinda menolak pemutaran film produksi Maxima Pictures tersebut. “Kami menolak pemutaran film Suster Keramas di Samarinda,” tegas Zaini.

Suster Keramas menggambarkan kedatangan seorang gadis Jepang ke Indonesia untuk mencari saudaranya yang bekerja sebagai perawat. Persoalan yang kemudian menuai kontroversi adalah beberapa adegan yang dimainkan Rin Sakuragi, terutama yang memamerkan kemolekan tubuhnya.

“Film ini tidak layak ditonton, sehingga MUI meminta pihak terkait di Samarinda melarang pemutaran film ini,” ujar Zaini. Ia pun mengimbau agar masyarakat tidak menonton film tersebut. Selain itu, pihaknya akan meminta pihak terkait yang memiliki kewenangan agar melarang pemutaran film itu di Samarinda.

Di Jakarta, Ketua MUI DKI Jakarta Hamdan Rasyid menyatakan mendukung sikap MUI Samarinda yang melarang film Suster Keramas ditayangkan. “Insya Allah, MUI DKI Jakarta juga akan mengikuti langkah MUI Samarinda. Tetapi, kami akan mencari tahu terlebih dahulu tentang film tersebut,” ujarnya saat dihubungi Warta Kota, Senin (28/12/2009) petang.

Menurut Hamdan, secara prinsip film adalah media komunikasi. Film yang menampilkan adegan-adegan panas dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap penontonnya, terutama anak-anak dan remaja. Demikian pula dengan kemunculan aktris hot.

“Bisa saja semua yang menyangkut aktris itu akan ditiru. Dari cara berpakaiannya, perilakunya, dan cara berbicaranya diikuti oleh anak-anak dan remaja,” ujar Hamdan.
Bookmark and Share

0 comments:

Post a Comment